Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Asosiasi Internet of Things Indonesia (Asioti) Indonesia mencari solusi IoT yang bisa dimanfaatkan untuk menggenjot perekonomian Indonesia di era Pandemi COVID-19, khususnya bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Ismail mengatakan pemerintah bersedia menjembatani startup maupun pembuat IoT dengan pemangku kepentingan agar lebih dekat dengan pasar.
“Kami bersedia untuk ketuk pintu, mau ke kementerian mana, BUMN mana, kami bersedia membantu makers IoT sehingga tidak hanya di tataran konsep, namun juga secara teknis agar IoT ini dapat memberikan solusi yang cepat bagi UMKM di Indonesia di tengah pandemi COVID-19 dan masa adaptasi kebiasaan baru ini,” ujarnya dalam acara virtual kelas Konsultasi IoT Device Makers Creation 2020.
Baca Juga: Menkominfo Ajak Bantu UMKM Bangkit Lagi
Dengan latar belakang itupula IoT Makers Creation 2020 mengusung tema IoT for Resilience in The Face of Pandemics. IoT Makers Creation sendiri merupakan kegiatan tahunan kerjasama Kominfo dan dengan Asioti.
Tahun ini, IoT Makers Creation kembali mengadakan kelas pelatihan dan kompetisi. Sehubungan dengan protokol Kesehatan, kelas pelatihan yang semula di jadwalkan dilaksanakan di beberapa kota diganti dengan kelas pelatihan dan kelas konsultasi virtual.
“COVID-19 ini membuat kondisi jadi berubah, dan ada hal yang susah, namun di tengah kesusahan itu ada kesempatan. Solusi IoT saya yakin banyak manfaatnya karena didesain untuk dilakukan secara jarak jauh dan masif. Suatu teknologi yang solutif untuk membantu kita dalam konteks masalah COVID-19 dan membantu perekonomian nasional,” kata Ismail.
Baca Juga: Pemprov DIY Siapkan Rp17 Miliar untuk Jaringan Internet, Guys!
Potensi IoT Sangat Besar
Di kesempatan yang sama Group Head Enterprise Product and Marketing XL Axiata Sharif Lukman Mahfoedz menjelaskan potensi IoT berkembang saat ini sangat besar selama solusi yang ditawarkan bisa menjawab kebutuhan perusahaan saat ini yang terbagi dalam tiga tahapan.
Pertama, solusi yang membantu perusahaan beroperasi secara efektif dan aman, karena bisnis harus bisa berjalan lancar di tengah era adaptasi kebiasaan baru dengan meningkatkan protokol kesehatan.
Kedua, solusi yang meningkatkan efisiensi karena perusahaan harus meningkatkan proses bisnis mereka untuk mengurangi biaya produksi, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan layanan.
Ketiga, inovasi yang terukur dan inklusif karena semua sektor saat ini bermigrasi ke digital dan hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan solusi IoT.
“Banyak peluang menciptakan inovasi baru di tengah kebutuhan yang mendesak. Kami pun secara internal telah menerapkan berbagai solusi yang mendukung berjalannya kegiatan usaha dengan lebih efisien, aman, dan efektif,” ujar Sharif.
Baca Juga: Gandeng Telkomsel, Kemendikbud Siapkan Internet Murah untuk Mahasiswa
Sementara itu, Ketua Umum Asioti Teguh Prasetya mengatakan ada tiga sektor IoT yang tumbuh pesat selama pandemi, yaitu kesehatan, pertanian, dan energi.
“Pertama, digital healthcare ini dipaksa untuk tumbuh dengan demikian pesat, contohnya thermal detection yang sedang dibutuhkan oleh pasar ritel. Selanjutnya, remote monitoring di bidang pertanian juga tumbuh dengan pesat karena sulit mengirimkan orang sehingga data monitoring semuanya diambil dan dikirim dengan sensor-sensor IoT yang dibenamkan di sana,” ujarnya.
Teguh menambahkan bahwa peran asosiasi dan pemerintah saat ini saling bahu membahu sebagai fasilitator dan akselerator untuk mendorong kompetensi bidang IoT sesuai dengan visi ASIOTI untuk menciptakan ekosistem teknologi, khususnya inovasi IoT yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sumber: https://www.urbanasia.com/punya-ide-iot-untuk-genjot-ekonomi-kominfo-dan-asioti-butuh-kamu-U16923