JAKARTA – Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengadakan IoT Makers Creation 2019.
Menurut Ketua Umum ASIOTI, Teguh Prasetya pogram IoT Makers Creation merupakan program pencarian, pembekalan, hingga mendorong terbentuknya startup lokal yang fokus mengembangkan solusi Internet of Things dari berbagai daerah di Indonesia.
“IoT Makers Creation tahun ini akan terdiri dari tiga aspek kegiatan, yakni hands on workshop, perlombaan dan pameran solusi, serta pengembangan solusi lanjutan melalui pelatihan di luar negeri dan program lanjutan di lab IoT milik pelaku industri,” kata Teguh di Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Adapun kegiatan IoT Makers Creation 2019 ini akan dilaksanakan di 10 Kota yakni Mataram, Bogor, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Makassar, Medan, dan Tangerang. Kegiatan roadshow di 10 Kota dilaksanakan pada 25 April 2019 hingga Juli 2019.
![Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI)](https://img-z.okeinfo.net/okz/500/library/images/2019/06/19/y088hxl0imz2of2bfl54_17409.jpg)
Nantinya pengumuman akhir akan dilakukan pada akhir Juli 2019 hingga 15 September 2019. Pada tahap penjurian akan ada 10 finalis yang dipilih pada 25 September hingga 26 September 2019. Bagi pemenang akan diberangkatkan untuk studi banding ke China pada November 2019.
Teguh mengatakan potensi bisnis IoT ini tidak akan tercapai tanpa dukungan ekosistem yang kuat dengan melibatkan seluruh stakeholder.
“Potensi IoT di Indonesia sebesar 400 juta perangkat dengan nilai bisnis senilai Rp444 triliun pada tahun 2022. Ini diwujudkan sejalan dengan dikeluarkannya aturan PM no.1/2019 tentang Ijin Kelas dan Perdirjen No. 3/2019 Tentang LPWA (Low Power Wide Area Network),” kata dia.
Selain itu, ASIOTI juga turut berperan aktif dalam pembuatan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) IoT yang ditargetkan rampung tahun ini.
Teguh menambahkan jika peran Kominfo dan Kemenperin dibutuhkan sebagai solusi bersama yang ditawarkan untuk mempertemukan antara makers, pemerintah dan Industri dalam satu wadah guna mendukung pertumbuhan IoT di Indonesia.
Direktur Jendral Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail juga mengatakan industri TIK memiliki banyak elemen antara lain, infrastruktur, jaringan, perangkat, aplikasi, dan konten. IoT, lanjutnya, mengubah komunikasi tidak lagi melibatkan orang, namun langsung antar perangkat.
“Semua benda saling terkoneksi melalui internet dan ini mengubah wajah dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Janu Suryanto, Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET), Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian menambahkan dalam mendorong implemetasi Industri 4.0, tahun ini pihaknya fokus para program pendidikan.
Janu mengatakan jika peran pemerintah saat ini tidak cukup jika hanya menjadi policy makers dan regulator, tetapi perlu menjadi fasilitator agar Indonesia bisa menangkap peluang digitalisasi dengan maksimal.
“Kami lihat penyedia solusi (Internet of Things) IoT lokal di Indonesia tidak kalah dibandingkan dengan pemain global. Mereka bahkan diunggulkan karena lebih memahami situasi yang ada dan kebutuhan industri di Indonesia sehingga dapat menyediakan solusi yang sesuai,” ujarnya.
Sumber : okezone.com