Jakarta – Untuk mempersiapkan industri 4.0 menjadi salah satu pendorong industri di Indonesia, asosiasi, pelaku industri dan regulator kembangkan ekosistem Internet of Things (IoT) dengan mendorong startup lokal bersaing di program IoT Makers Creation.
Pemerintah bekerjasama dengan asosiasi dan pelaku industri akan memfasilitasi startup yang visioner dan bisa memecahkan masalah industri dan masyarakat.
“Tujuan dari program ini adalah meningkatkan jumlah dan kapabilitas makers lokal, menjembatani hubungan makers lokal dengan industri, meng-upgrade skill makers lokal serta mendukung percepatan komersialisasi,” ungkap Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo di Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Di program ini, berbagai karya yang dihasilkan akan dilombakan, di-pitching dan diinkubasi sebelum ditawarkan ke investor dan diterima industri.
Jadi, startup yang layak bukan cuma menomorsatukan profit, namun benar-benar memiliki manfaat yang nyata.
Di sisi lain, kendala yang dihadapi startup Indonesia sebagian besar ialah regulasi. Belum ada peraturan jelas mengenai industri IoT.
Ismail mengaku pemerintah sedang menyiapkan hal itu. Namun, dirinya meminta agar para makers (sebutan untuk pencetus karya) tidak takut dan pesimis duluan dengan regulasi.
“Seolah-olah regulasi itu larangan, padahal kalau diibaratkan regulasi itu seperti rem. Apa yang membuat mobil tidak takut melaju kencang, karena si pengendara tahu mobilnya punya rem, sama seperti percepatan startup dan inovasinya,” tutur Ismail.
Sementara, tahun ini IoT diselenggarakan dengan 3 aspek, yaitu: hands on workshop di 10 kota (Mataram, Bogor, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Makassar, Medan dan Tangerang), perlombaan dan pameran industri serta pengembangan solusi program berkelanjutan.
“Kami berupaya menumbuhkan ekosistem IoT di setiap wilayah guna menjawab kebutuhan pemerintah, korporasi dan industri,” ujar Teguh Prasetya, Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia.
Rangkaian program IoT Makers Creation akan berlangsung sepanjang tahun 2019. Hingga saat ini, sekitar 300-an start-up telah mendaftarkan karyanya dan siap bersaing untuk menemukan solusi dari masalah di Indonesia.
Sumber : liputan6.com